Kutukan Paling Aneh Dalam Catatan Sejarah

Kutukan adalah sebuah kata yang sangat miris ketika kita mendengarnya. Terlebih kepada mereka yang benar-benar mempercayainya. Sesuatu yang berawal dari sebab akibat dengan segala keterkaitannya, kejadian yang serba kebetulan sehingga sampai kepada kesimpulan yang kerap dikaitkan dengan adanya faktor mistis. Seperti pada kejadian yang pernah dialami oleh para selebriti, publik figur maupun tokoh dunia berikut ini.

Kutukan Pernikahan Maria Vittoria dal Pozzo dan Pangeran Amedeo I

Kisah tragisnya bermula ketika Pangeran Amedeo dari Savoy mengumumkan bahwa ia akan menikahi Maria Vittoria dal Pozzo, putri Della Cisterna VI. Namun pernikahan tersebut tidak disetujui oleh Raja Victor Emmanuel II dari Italia, karena alasan bahwa Maria bukanlah keturunan kerajaan dan ia pikir anaknya yang tampan bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari wanita bangsawan tersebut. Meskipun demikian, Pangeran Amedeo I tetap menikahi putri Maria pada 30 Mei 1867. Dan pernikahan yang seharusnya membawa kebahagiaan itu pun berubah menjadi pernikahan yang dipercaya oleh sebagian masyarakatnya sebagai pernikahan paling dikutuk dalam catatan sejarah.



Serangkaian peristiwa naas menimpa rombongan pengantin. Mulai dari meninggalnya wanita perancang gaun sang putri, lalu menyusul tewasnya kolonel yang mempimpin prosesi tersebut yang jatuh dari kudanya setelah tiba-tiba mengalami sunstroke (serangan jantung yang disebabkan oleh sinar matahari). Hingga tewasnya pendamping pengantin pria setelah menembak kepalanya sendiri usai upacara perkawinan serta masih banyak lagi serentetan peristiwa berdarah lainnya sepanjang prosesi pernikahan tersebut.


Namun pernikahan antara Maria Vittoria dal Pozzo dan Pangeran Amedeo I ini berjalan harmonis selama 10 tahun kemudian hingga akhirnya putri Maria meninggal setelah komplikasi saat melahirkan pada usia 29 tahun.

Kutukan Makam Timur

Timur yang hidup pada 8 April 1336 hingga 18 Februari 1405 ini dikenal sebagai Tamerlane yang adalah seorang penakluk wilayah Asia Barat, Selatan, dan Tengah dari Turki, serta merupakan pendiri Dinasti Timurid sejak 1370 hingga 1405 di Asia Tengah.


Setelah mendapatkan gelar Raja Agung (Great Khan) pada tahun 1369, Timur meluncurkan sebuah kampanye mengerikan dari Persia ke Rusia Selatan Timur untuk membuat kakek Genghis bangga dengan membuat piramida dari 70 ribu tengkorak manusia di India Utara.

Ketika Tamerlane tewas pada tahun 1405, ia dikebumikan di kompleks Gur-e Amir di Samarkand, Uzbekistan. Sebuah lempeng giok hijau megah yang pernah digunakan sebagai singgasana Kabek Khan ditempatkan di sekitar makam Timur dan ditutup dengan tulisan Arab tentang betapa mengagumkannya orang Mongol ini. Untuk memastikan tidak ada orang yang mengganggu mayat Timur ini, maka dituliskanlah kata-kata “Ketika Aku bangkit dari kubur, dunia akan bergetar".


Hingga pada tahun 1941, dua hari setelah peneliti Uni Soviet, ahli arkeologi Mikhail Mikhaylovich Gerasimov menemukan dan membongkar makam itu, Uni Soviet diserbu Nazi Jerman dalam Operasi Barbarossa: serangan terbesar dan paling brutal di Perang Dunia II. Setelah kehilangan jutaan tentara dan warga Soviet, orang-orang Rusia tersebut akhirnya mengembalikan Timur ke makamnya dengan tata cara pemakaman Islami sepenuhnya tanggal 20 Desember 1942. Dan pada waktu yang sama, di sisi lawan negara tersebut, Operasi Badai Musim Dingin (Operation Winter Storm), upaya terakhir Jerman untuk lari dari penghancuran di Stalingrad,
gagal.

Kutukan Ötzi, Si Manusia Es

Ötzi, atau manusia es, begitulah ia dikenal, ditemukan di Puncak Gunung antara Austria dan Italia pada tahun 1991.


Selama 13 tahun selanjutnya, disamping banyak rumor tentang kematian yang disebabkan oleh Ötzi, juga dikatakan adanya sebuah kutukan di dalam jazad mumi Ötzi, si manusia es. Dimana sejak penemuan Ötzi, tercatat 7 orang yang berhubungan dengan penemuan jazad muminya tewas mengejutkan.



Mulai dari kematian Rainer Henn, ahli patologi forensik yang menyimpan Ötzi ke dalam sebuah kantung mayat dengan tangan telanjangnya, tewas akibat tabrakan mobil. Berikutnya, Kurt Fritz, si pemandu gunung yang telah menemukan wajah manusia es untuk pertama kalinya juga tewas dalam longsoran salju. Orang nomor tiga, yang membuat film dokumenter tentang pemulihan Ötzi, meninggal akibat tumor otak. Helmut Simon, yang terkenal sebagai Bapak Ötzi karena menjadi salah satu pendaki Jerman yang menemukan tubuhnya ditemukan tewas di sungai setelah jatuh dari 300 kaki. Dieter Warnecke, Konrad Spindler, dan Tom Loy yang membuat penemuan luar biasa tentang darah pada pakaian dan senjata Ötzi meninggal karena penyakit darah keturunan.

Peristiwa kematian 7 orang tersebut masih terbilang wajar, namun menjadi janggal ketika dihubungkan dengan kronologi penemuan jazad mumi Ötzi yang misterius ini, sehingga beberapa teori pun coba diuji untuk mengungkap penyebab kematian Ötzi, si manusia es ini.

Kutukan Club 27 Musisi

Kutukan berikutnya adalah kutukan dari Club 27, dimana musisi muda ternama seperti Brian Jones, Jimi Hendrix, Janis Joplin, Jim Morrison, dan Kurt Cobain tewas di usianya yang menginjak 27 tahun. Jones tewas tenggelam di sebuah kolam, Hendrix tewas karena sesak nafas, Joplin dan Morrison yang meninggal karena overdosis heroin, serta Cobain yang menembak mukanya sendiri.


Mesti masih banyak kontroversi seputar adanya Club 27 ini, namun nyatanya sudah ada 41 anggota dari apa yang disebutkan di 27 Club yang semuanya berawal dari Alexandre Levy, yang meninggal bulan Januari 1892. Kemudian Louis Chauvin, musisi ragtime, tewas tahun 1908 akibat Neurosyphillitic sclerosis. Dan kemudian ada Robert Johnson, yang dipercaya sebagai penemu blues, yang tewas pada usia 27 tahun 1938. Meski ada cerita legenda bahwa Johnson menjual jiwanya kepada setan agar bisa menciptakan musik hebat. Dan orang yang paling baru dalam daftar 27 Club ini adalah penyanyi dan pencipta lagu, Amy Winehouse, yang tewas karena overdosis obat di kediamannya di London pada 23 Juli 2011.

Karena kematiannya, para musisi tersebut di puncak karirnya saat berusia 27 tahun itulah muncul Club 27 yang diyakini beberapa kalangan sebagai kutukan bagi para musisi yang meninggal di usia tersebut. Sepertinya ada sesuatu seperti garis perak bagi semua kejadian tersebut, dimana para bintang ini tidak dapat hidup cukup lama.

Kutukan Nomor Telepon

Bila biasanya kaum Tionghoa mempercayai yang namanya angka keberuntungan, kali ini nomor ponsel bisa menjadi kutukan untuk sejumlah alasan tertentu. Ponsel dengan nomor 0888-888-888, yang pertama kali digunakan oleh perusahaan telekomunikasi Bulgaria pada awal 2000-an dan telah melewati beberapa tangan yang diyakini oleh sebagian orang memiliki unsur kutukan. Dimana setiap orang yang memiliki nomor ini akan tewas dengan tiba-tiba.


Tahun 2001, pemilik asal sekaligus CEO Mobitel, Vladimir Grashnov tewas oleh kanker. Dan nomor tersebut kemudian diberikan ke bos mafia bernama Konstantin Dimitrov, yang tertembak mati ketika makan malam dengan seorang model pada tahun 2003. Terakhir, nomor ini sampai ke tangan usahawan bernama Konstantin Dishliev yang ditembak di luar sebuah restoran khas India di ibukota Bulgaris pada tahun 2005. Konstantin yang pertama adalah seorang bos mafia dan Konstantin kedua merupakan usahawan korup di perusahaan obat-obatan dan kemungkinan dibunuh oleh orang Rusia yang tidak menyukai persaingan.

Namun ada sesuatu yang menyeramkan tentang dua orang yang memiliki kesamaan nama ini dalam hal kesamaan jenis usaha, dimana keduanya mati dengan cara yang sama, pada lokasi yang sama, dan ketika membawa ponsel dengan nomor yang sama. Sejak itu Mobiltel telah mencabut nomor tersebut tanpa keterangan yang jelas.

Kutukan Billy the Goat

Adalah Bill Sianis, seorang imigran asal Yunani yang mengajak seekor kambing peliharaannya melihat pertandingan baseball antara Chicago Cubs dan the Detroit Tigers.


Kambing bernama Murphy tersebut ia bawa serta dengan dipakaikan selimut dengan ditambahkan tulisan "We got Detroit's goat".


Sianis dan kambingnya diijinkan melewati Wrigley Field dan sempat duduk di tempat dimana sesuai dengan tiket yang ia beli sampai mereka diusir dari stadium sebelum pertandingan atas perintah dari Philip Knight Wrigley, si pemilik Chicago Cubs dikarenakan bau yang ditimbulkan dari kambing peliharaannya itu. Sianis marah dan bersumpah bahwa Chicago Cubs tidak akan pernah memenangkan permainan di Wrigley Field. Dan kutukan ini pun terlihat saat dengan jelas Cubs degradasi ke divisi II.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »