1. Polterabend di Jerman
Polterabend merupakan tradisi menjelang pernikahan di Jerman. Dalam event ini, para anggota keluarga dan teman-teman calon mempelai datang untuk menghadiri pesta. Dalam pesta informal ini, mereka akan memecahkan piring, pot bunga, keramik, toilet, dan benda-benda lainnya kecuali gelas dan kaca. Kemudian kedua mempelai harus membersihkan pecahan benda-benda tersebut. Ini melambangkan bahwa mereka harus bekerja sama untuk melewati persoalan-persoalan rumah tangga. Tradisi ini juga dinilai mampu mendatangkan nasib baik bagi pernikahan kedua mempelai. Mengingat begitu banyaknya benda-benda yang pecah, tradisi ini pasti disukai oleh para penjual perlengkapan rumah tangga di Jerman.
2. Gurning alias Menyeringai di Inggris
Gurning adalah tradisi warga pedesaan Inggris yang telah ada sejak tahun 1267. Kata 'gurn' sendiri merupakan kata yang sering digunakan warga Skotlandia. Dalam bahasa Inggris sehari-hari, 'gurn' juga bisa disebut 'grin' yang berarti menyeringai. Tradisi gurning yang dilakukan warga pinggiran Inggris, sebenarnya merupakan tradisi membuat ekspresi wajah menyeringai yang cenderung mengarah ke buruk rupa atau konyol. Dalam kejuaraan dunia "World Gurning Championship" yang digelar di Egremont, Inggris, para pesertanya harus mengenakan tali leher kuda sembari membuat ekspresi wajah seaneh mungkin atau sekonyol mungkin. Bagi orang kebanyakan, tradisi ini mungkin terdengar konyol, tapi Peter Jackman yang merupakan juara dunia 4 kali dalam Kejuaraan Gurning tersebut menganggapnya sangat serius. Dia bahkan rela mencopot beberapa giginya pada tahun 2000 lalu demi mempermudah manuver wajahnya. Ada-ada saja!
3. Adu Unta di Turki
Jika selama ini Anda hanya mengetahui adu banteng atau adu ayam, ternyata binatang khas padang pasir seperti unta juga bisa diadu. Tradisi adu unta terdapat di Turki dan sangat populer di sana. Setiap digelar adu unta jantan, selalu ramai penonton. Meskipun diadu, namun untunglah tidak pernah ada unta maupun penonton yang terluka akibat hal ini. Tapi jika Anda ingin menonton adu unta di Turki, bersiap-siaplah untuk terkena semprotan air liur unta yang gelisah karena diadu. Euuughh!
4. Menyiram mempelai wanita di Skotlandia
Sebelum menjalani upacara pernikahan, seorang mempelai wanita di Skotlandia harus menjalani ritual pra-nikah yang sedikit aneh. Teman-temannya akan memberikan kejutan pada sang calon pengantin dengan menyiramnya dengan cairan dan benda-benda busuk. Mulai dari telur busuk, susu basi, bulu-bulu ayam, saus ikan yang bau, lumpur, tepung, sirup dan lain-lain. Setelah tubuhnya dikotori dan dipenuhi cairan bau dan menjijikkan tersebut, sang mempelai wanita kemudian diarak keliling kota. Makna tradisi ini adalah untuk mempersiapkan sang mempelai dalam menghadapi bahtera pernikahan. Diharapkan, setelah menerima semua perlakuan dari teman-temannya itu, nantinya mempelai akan bisa mengatasi semua persoalan rumah tangga.
5. Hari Angsa di Spanyol
Day of the Geese alias Hari Angsa atau biasa disebut juga Antzar Eguna merupakan tradisi yang lazim dilakukan di Spanyol. Seperti namanya, tradisi yang sedikit aneh dan mengerikan ini melibatkan
binatang angsa. Seekor angsa yang dilumuri minyak, digantung di atas air dan kemudian para pemuda akan melompat dari perahu dan berusaha menarik kepala si angsa sampai putus. Di Spanyol, tradisi ini digelar layaknya sebuah kompetisi untuk para pemuda. Sebabnya, tradisi ini bertujuan untuk menunjukkan kekuatan dan ketangguhan para pemuda di depan para gadis. Selain mendapat kekaguman dari para gadis, si pemuda yang menjadi pemenang juga berhak mendapatkan angsa tersebut. Dalam praktiknya, tradisi ini kini sedikit mengalami pergeseran karena dianggap menunjukkan kekejaman terhadap binatang. Di masa lalu, tradisi ini sering dilakukan di seluruh wilayah Spanyol dengan melibatkan angsa hidup. Tapi kini, tradisi ini hanya menggunakan angsa yang telah mati dan hanya diadakan pada penyelenggaraan Festival Antolin di wilayah Lekeitio saja.
6. Festival makanan kera di Thailand
Tenang, festival ini bukanlah festival makanan yang dimasak dari daging kera. Namun, merupakan festival unik di Thailand di mana kera-kera merupakan satu-satunya pihak yang berhak menyantap segala macam hidangan yang disediakan. Festival ini digelar secara tahunan di Provinsi Lopburi, yang terletak di wilayah Bangkok bagian utara. Lebih dari 3.000 kg buah-buahan dan sayuran disediakan bagi ribuan kera yang tinggal di wilayah tersebut. Warga setempat meyakini bahwa kera membawa keberuntungan sehingga menyediakan makanan bagi mereka dipercaya akan memberi nasib baik. Selain itu, penyelenggaraan festival tahunan ini juga dimaksudkan untuk mempromosikan wisata Thailand karena di wilayah tersebut juga terdapat banyak situs-situs bersejarah. Festival ini digelar setiap hari Minggu terakhir pada bulan November setiap tahunnya.
EmoticonEmoticon